Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau periode 15–21 September 2021 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.
Faktor internal turunnya harga TBS periode ini jelas Defris, disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
Retno mengatakan telah sepakat untuk mengintensifkan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka guna menyelesaikan isu sawit tersebut.
Dinas Perkebunan Provinsi Riau menargetkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting sawit dengan luas lahan sawit mencapai 26.500 hektare.
"Penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," ujarnya.
"Naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," ujar Defris Hatmaja.
"Naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," ujar Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja
Harga TBS Sawit pekan ini naik Rp 140,16 per kilogram untuk Kelompok Umur 10 - 20 tahun dan harganya mencapai Rp 3.244,57 per kilogramnya.
Kabar gembira, harga TBS kelapa sawit di Riau naik lagi. Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Riau merujuk surat ...
Dia memaparkan faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.