Berdasarkan Perda, kampung wisata termasuk dalam pengembangan kawasan industri kreatif.
BACA JUGA:
* Ayo Pakai Batik Ke Dealer Yamaha, Cuma Sampai Hari Ini!
Kawasan tersebut mencakup Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman.
Ada juga kampung kok dan gitar di Pasar Kliwon, serta kampung sangkar burung di Mojosongo.
“Kami juga punya Kampung Seniman dan Kampung Baluwarti. Kampung tematik akan difasilitasi dan dibantu pengembangannya oleh akademisi dan banyak pihak,” ucap Hasta.
Ia melanjutkan, kampung itu nantinya akan punya ciri khas sendiri yang bisa dikunjungi, sekaligus menjadi produksi kerajinan tangan.
Butuh waktu sekitar 4-5 tahun untuk menyelesaikan upaya itu. Fasilitas akan dibenahi Kendati saat ini sejumlah kampung wisata tersebut sudah dapat dikunjungi, bahkan sudah ada sejak lama, fasilitas akan dibenahi agar kampung terlihat makin menarik.
Hasta mengatakan, kampung-kampung wisata yang ada akan dipercantik guna membedakan Surakarta dari destinasi wisata lainnya. “Kita sebenarnya ingin ada target setiap lima tahun ada lima kampung wisata yang dibangun atau difasilitasi, juga dirangkaikan cerita karena mereka unik dan sangat kuno,” ujar dia.
Hasta menambahkan, sejumlah tempat wisata di Surakarta akan dihubungkan melalui koridor wisata yang akan semakin memudahkan wisatawan untuk jalan-jalan di sana.
Kawasan wisata yang akan semakin dikembangkan Dalam Perda disebutkan bahwa sejumlah kawasan telah ditetapkan dan akan diarahkan sesuai fungsinya selama pengembangan, salah satunya adalah area selatan Kota Surakarta.
Kawasan yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Jebres, Pasar Kliwon, Serengan, dan Laweyan telah ditetapkan dan difungsikan untuk kegiatan pariwisata, budaya, perdagangan dan jasa, juga industri kreatif.