Tim segera memberikan pertolongan dengan dipandu oleh dokter hewan dari tim medis BBKSDA Riau.
BACA JUGA
* Hore, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Terwujud. KCIC Mulai Cari Konsultan Studi Kelayakan
* PT Pertamina (Persero) Bantu Produsen Gula Semut
Sembari menunggu tim medias BKSDA Riau yang bergerak dari Kota Pekanbaru ke Desa Lubuk Kembang Bunga, Ukui.
Kondisi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang Pelalawan yang banjir dan cuaca hujan menambah waktu tempuh tim medis untuk bisa sampai ke lokasi.
Pertolongan pertama yang dilakukan tim sebagai upaya penyelamatan yakni memberikan obat pencahar atau norit melalui mulut menggunakan selang.
Kemudian memberikan susu melalui mulut lewat selang, mencuci anus, dan memberikan asupan berupa gula cair ke dalam mulut dengan selang. Semua tindakan atas panduan dokter hewan BKSDA Riau.
"Meski upaya penyelamatan dari tim sudah sangat maksimal, namun Gajah Rahman tidak tertolong dan dinyatakan mati pukul 15.55 Wib di hari yang sama," kata Heru Sutmantoro.
Kepala SPTN Wilayah I LKB langsung berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ukui untuk olah TKP awal dan pengambilan keterangan.
Setelah tim medis BKSDA Riau tiba di lokasi dilakukan autopsi dan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Seluruh proses pemeriksaan selesai pada malam hari, gajah malang itu dikuburkan oleh petugas.
Balai TNTN dan BBKSDA Riau belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kematian gajah Rahman, murni akibat perburuan liar atau ada unsur lain.