Ekspor Produk UMKM Masih Rendah, Kementrian Koperasi dan UKM Bidik Sektor Potensial

Selasa, 21 Januari 2020 05:16 YUKBIZ.COM UKM Berorientasi Ekspor Kementerian Koperasi dan UKM Produk Unggulan UKM Berorientasi Ekspor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Ekspor Produk UMKM Masih Rendah, Kementrian Koperasi dan UKM Bidik Sektor Potensial
Ekspor Produk UMKM Masih Rendah, Kementrian Koperasi dan UKM Bidik Sektor Potensial

YUKBIZ.COM, JAKARTA-Kontribusi ekspor produk UMKM Indonesia sejauh ini masih terbilang rendah, yakni sebesar 14,5 persen.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat mengikuti rapat kerja Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), di Kompleks Palemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Dia membeberkan, salah satu indikasi penyebabnya adalah, Kementrian Koperasi dan UKM pengelolaannya tersebar banyak, serta sulit untuk mengendalikannya.

Berbeda misalnya, dengan Kementerian Perindustrian, yang memang mengelola usaha besar lebih sederhana.

“Kalau UMKM ini kan kebanyakan tidak dirancang by desain untuk menyebar, usahanya banyak, sehingga kami tidak punya rentang kendali untuk mengurusi itu semua, ke depan kita harus lancar berdasarkan komunitas, sektor, cluster, berdasarkan komoditi dan wilayah,” kata Teten, seperti dilansir dari Liputan6.com.

Diungkapkan Teten, dia juga diminta oleh presiden untuk fokus di sektor riil, terutama untuk ekspor dan impor.

Dia mengaku diberi tekanan yang lebih dibanding Kementrian lain, karena di tengah kelesuan ekonomi dunia yang juga berdampak pada perekonomian nasional.

Maka, pihaknya berencana perlu untuk mengurangi defisit. Karena impor produk luar masih jauh lebih banyak daripada ekspor produk UMKM Indonesia.

“Produk UMKM kita memang masih rendah, untuk kontribusi terhadap ekspor baru terdata 14, 5 persen," sebutnya.

"Bandingkan misalnya dengan negara-negara tetangga Malaysia sudah di atas 20 persen, Vietnam juga sudah hampir 20 persen, sementara Thailand sudah 35 persen. Nah kalau dibandingkan dengan Jepang, Jepang produk ekspor nya 55 persen produk UMKM, Korea 60 persen, negara maju seperti Jerman juga sama. Yang paling tinggi ekspor UMKM yaitu negara Cina, Cina itu produk ekspor nya 70 persen adalah produk UMKM,” urainya lagi.

Meski begitu, ia mengaku pihaknya memang didorong oleh Presiden Jokowi hingga 2024, agar menggandakan produk ekspor UMKM, dengan memperkirakan sebesar 30 persen. 

Ia pun akan membidik sektor-sektor mana saja yang memang memiliki potensi ekspor,  atau dalam artian lain, ada permintaan dari luar negeri terkait produk tersebut.

Yang tak kalah penting dibeberkan Teten, pemberdayaan produk UMKM akan dilakukan secara lintas sektoral melibatkan pihak ketiga, yang bertujuan agar pelaku UMKM dengan pelaku usaha besar bisa bermitra, untuk membantu mengembangkan pelaku UMKM memasuki “global value change”.

Berita Terkait